Dua pemain dalam Danum Baputi tidak diragukan lagi aktingnya, siapa dia? Reiner Manopo dan Billy Boedjanger, setidaknya ini pengakuan Gunawan Paggaru sebagai sutradara.
Kedua pemain ini tidak hanya mental yang dia siapkan tapi juga fisik. Satu bulan di hutan memang membutuhkan persiapan yang cukup. Dan mereka betul betul memahami kalimat demi kalimat, adegan demi adegan yang ada dalam skenario. Maka tidak heran jika keduanya sering ditemui menghampiri sang sutradara untuk berdiskusi jika saat pengambilan gambar ada isntruksi sutradara tidak sesuai dengan penafsiran dn imajinasinya.
Suatu kali Billy dan Reiner menghampiri sang sutradara minta izin agar adegan mereka berdua baik ada salah satu yang harusnya menggunakan bahasa daerah dan karena alasannya cukup kuat maka sutradara pun mengijinkan. Dan hasilnya memang jauh lebih baik.
Kedua pemain sudah masuk dalama pemahaman bahwa akting itu adalah reaksi dan aksi. hukum sebab akibat berlaku. Ada proses jalan pikiran. Salam kreatif.
Sabtu, 28 Februari 2015
Officiel Trailer
The film Danum Baputi tells about one community deep in Kalimantan island who are very aware of maintaining an protecting their forest land from destruction. They face a situation where they have to protect the main source of water for community, from the greed of some land speculators of one company who provoke and intimidate the local people to changes forest land into plantation/estate.
Danum Baputi, the Girl who has been foreseen (back 100 years ago)
Jumat, 27 Februari 2015
'Danum Baputi', Kampanye Pelestarian Lingkungan Hidup Lewat Film
sumber : http://www.republika.co.id/berita/senggang/film/14/11/12/new5en-danum-baputi-kampanye-pelestarian-lingkungan-hidup-lewat-film
Wednesday, 12 November 2014, 07:01 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sa'villa Production bersama Ully
Sigar Association menghadirkan film baru berjudul 'Danum Baputi'. Film
ini mengangkat lingkungan hidup sebagai tema.
Film ini diharapkan dapat mengampanyekan masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup, khususnya penyelamatan hutan dan air.
"Memang misi utamanya film ini dapat menjadi media sosialisasi tentang kepedulian terhadap alam," ucap R Yayank NN selaku produser dan penulis skenario film 'Danum Baputi', dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (12/11).
Meski mengangkat tema yang jarang diangkat dalam film komersial, Yayank menyebut filmnya ini tetap menghibur. 'Danum Baputi' dikemas secara modern dan tidak monoton, dengan menempatkan drama percintaan dan tragedi dalam cerita.
"Danum Baputi merupakan langkah awal untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menyelamatkan hutan kita melalui peredaran ke berbagai kota, daerah bahkan pelosok negeri ini," kata Yayank.
'Danum Baputi' bercerita tentang satu kelompok masyarakat di pedalaman Kalimantan yang merasa terusik dengan kehadiran perambah dan perusak hutan. Mereka semakin terpinggirkan kareng hutan lebat dengan kekayaan di dalamnya mengalami kerusakan.
Merasa terdesak, sekelompok masyarakat ini akhirnya melakukan perlawanan terhadap para perambah.
Jovita Dwijayanti sebagai salah satu pemeran mengatakan, selain menghibur film ini dapat memberi pemahaman dan pembelakaran bagi generasi muda untuk menjaga lingkungan.
"Terutama masyarakat di perkotaan untuk peduli dengan tatanan lingkungan kita, hutan kita dan budaya kita," tutur Runner Up 1 Miss Indonesia 2013 ini.
Film yang telah terdaftar dalam Festival Film Internasional 2015 di Kanada dan Prancis ini rencananya tayang pada pertengahan November 2014.
Selain Jovita 'Danum Baputi' turut dibintangi Raditya Agung Yudhistira, Reiner Manopo, Yati Surachman, Dolly Martin, Helmy Jagar dan Billy Boedjanger.
Film ini diharapkan dapat mengampanyekan masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup, khususnya penyelamatan hutan dan air.
"Memang misi utamanya film ini dapat menjadi media sosialisasi tentang kepedulian terhadap alam," ucap R Yayank NN selaku produser dan penulis skenario film 'Danum Baputi', dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (12/11).
Meski mengangkat tema yang jarang diangkat dalam film komersial, Yayank menyebut filmnya ini tetap menghibur. 'Danum Baputi' dikemas secara modern dan tidak monoton, dengan menempatkan drama percintaan dan tragedi dalam cerita.
"Danum Baputi merupakan langkah awal untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menyelamatkan hutan kita melalui peredaran ke berbagai kota, daerah bahkan pelosok negeri ini," kata Yayank.
'Danum Baputi' bercerita tentang satu kelompok masyarakat di pedalaman Kalimantan yang merasa terusik dengan kehadiran perambah dan perusak hutan. Mereka semakin terpinggirkan kareng hutan lebat dengan kekayaan di dalamnya mengalami kerusakan.
Merasa terdesak, sekelompok masyarakat ini akhirnya melakukan perlawanan terhadap para perambah.
Jovita Dwijayanti sebagai salah satu pemeran mengatakan, selain menghibur film ini dapat memberi pemahaman dan pembelakaran bagi generasi muda untuk menjaga lingkungan.
"Terutama masyarakat di perkotaan untuk peduli dengan tatanan lingkungan kita, hutan kita dan budaya kita," tutur Runner Up 1 Miss Indonesia 2013 ini.
Film yang telah terdaftar dalam Festival Film Internasional 2015 di Kanada dan Prancis ini rencananya tayang pada pertengahan November 2014.
Selain Jovita 'Danum Baputi' turut dibintangi Raditya Agung Yudhistira, Reiner Manopo, Yati Surachman, Dolly Martin, Helmy Jagar dan Billy Boedjanger.
Kisah Suku Asing di Film Danum Baputi
sumber : http://www.radarbanten.com/read/berita/30/24319/Kisah-Suku-Asing-di-Film-Danum-Baputi.html
Editor :
Cinta dan konflik: Salah satu adegan film Danum Baputi yang mengambil setting di kawasan Bogor, Jawa Barat. INDOPOS/JPNN.com.
Runner Up 1 Miss Indonesia 2013 Jovita Dwijayanti menyuguhkan kebolehannya di dunia peran. Dia terlibat dalam sebuah film berjudul ‘Danum Baputi’. Sebuah film kolaborasi dua rumah produksi Sa’Villa Production dan Ully Sigar Association tersebut mengangkat tema lingkungan hidup yakni, selamatkan hutan dan air.
Editor :
Cinta dan konflik: Salah satu adegan film Danum Baputi yang mengambil setting di kawasan Bogor, Jawa Barat. INDOPOS/JPNN.com.
Runner Up 1 Miss Indonesia 2013 Jovita Dwijayanti menyuguhkan kebolehannya di dunia peran. Dia terlibat dalam sebuah film berjudul ‘Danum Baputi’. Sebuah film kolaborasi dua rumah produksi Sa’Villa Production dan Ully Sigar Association tersebut mengangkat tema lingkungan hidup yakni, selamatkan hutan dan air.
”Misi
utama film ini tentang kepedulian terhadap alam,” ucap R. Yayank N.N.,
produser film ‘Danum Baputi’ di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu,
(9/11).
Selain
Jovita, film yang akan diputar di layar bioskop pada pertengahan
November ini dibintangi Raditya Agung Yudhistira, Reiner Manopo, Yati
Surachman, Dolly Martin, Helmy Jagar, dan Billy Boedjanger.
Lewat
para pemain muda, alur cerita dari film yang disutradarai oleh Gunawan
Panggaru tersebut diramu dengan ketegangan dan sebuah drama percintaan.
”Film ini dikemas secara modern dan tidak monoton. Ada bumbu drama percintaan dan konflik,” ujarnya.
Memang
tak banyak film yang berani mengangkat tema soal lingkungan hidup. Misi
sosial mengajak masyarakat kembali peduli terhadap kerusakan lingkungan
terkadang disuguhkan sineas dalam film pendek dan dokumenter.
”Ya
bisa dibilang ini memang langkah awal kami untuk memberikan edukasi
tentang pentingnya menyelamatkan hutan kita melalui peredaran ke
berbagai kota, daerah bahkan pelosok negeri ini,” jelasnya.
Dengan
tema sosial seperti kerusakan lingkungan, pengambilan gambar pun
dilakukan di kawasan Bogor. Bahkan salah satu Sungai Cisadane menjadi
salah satu lokasi pengambilan gambar film yang terdaftar di Festival
Film Internasional (FFI) 2015 di Kanada dan Perancis itu.
”Film ini tidak hanya tayang di Indonesia, akan tetapi juga di Festival Internasional di Kanada dan Perancis,” jelasnya.
Pemain Film "Danum Baputi" Bersih-besih Sungai Cisadane
Sumber : http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/kabar/7147-pemain-film-danum-baputi-bersihbesih-sungai-cisadane
POHON dan air merupakan sumber kehidupan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Oleh karenanya, di tengah arus
pembangunan yang demikian mendesak alam, diperlukan peranan dari setiap
elemen masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Kesadaran inilah yang mengantarkan para pemain, kru, dan seluruh orang yang terlibat dalam film "Danum Baputi" untuk terjun langsung menjaga kelestarian alam.
"Kami berharap 'Danum Baputi' tidak hanya ada di film. Untuk itu ada serangkaian program 'Aksiku Untuk Bumiku', yang dibuat sebagai aksi nyata untuk bumi kita,", ujar Yayank, produser film ini.
Rangkaian kegiatan dibuat seperti kampanye, seminar, penanaman pohon, penyuluhan, dan lain lain. Tim Danum Baputi juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjalankan program program lingkungan.
Salah satunya pada tanggal 27 April 2014, tim Danum Baputi turut mendukung kegiatan "Gema Cisadane, Gerakan Masyarakat Peduli Cisadane", yang diadakan di areal hulu hingga hilir sungai Cisadane.
Selain aksi bersih kali, juga ada penyuluhan untuk anak anak bagaimana mengelolah sampah dan pemanfaatan energi. Dalam acara tersebut juga ada penandatanganan "Deklarasi Mata Air" oleh 100 orang perwakilan pengusaha, instansi pemerintah, LSM, dan tokoh masyarakat yang sama sama berkomitmen untuk menjaga air dengan berbagai cara.
"Semoga acara ini tidak hanya ceremonial, tapi benar benar ada tindakan nyata kedepannya", papar Ully Sigar Rusady dari Garuda Nusantara yang menjadi promotor acara ini.
Film "Danum Baputi" direncanakan rilis pada Juni 2014, untuk memperingati Hari Lingkungan se-Dunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2014.
Saat ini, Film yang dibintangi Jovita Dwijayanti (Runner Up Miss Indonesia 2013), Yati Surachman, Dolly Martin, Billy Boedjanger, dan disutradarai oleh Gunawan Paggaru, sudah selesai syuting dan tinggal memasuki pasca produksi mengisi efek dan soundtrack film.
Jumat, 2 Mei 2014 21:49:53 | Ari Kurniawan
Para pemain film "Danum Baputi"
Kesadaran inilah yang mengantarkan para pemain, kru, dan seluruh orang yang terlibat dalam film "Danum Baputi" untuk terjun langsung menjaga kelestarian alam.
"Kami berharap 'Danum Baputi' tidak hanya ada di film. Untuk itu ada serangkaian program 'Aksiku Untuk Bumiku', yang dibuat sebagai aksi nyata untuk bumi kita,", ujar Yayank, produser film ini.
Rangkaian kegiatan dibuat seperti kampanye, seminar, penanaman pohon, penyuluhan, dan lain lain. Tim Danum Baputi juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjalankan program program lingkungan.
Salah satunya pada tanggal 27 April 2014, tim Danum Baputi turut mendukung kegiatan "Gema Cisadane, Gerakan Masyarakat Peduli Cisadane", yang diadakan di areal hulu hingga hilir sungai Cisadane.
Selain aksi bersih kali, juga ada penyuluhan untuk anak anak bagaimana mengelolah sampah dan pemanfaatan energi. Dalam acara tersebut juga ada penandatanganan "Deklarasi Mata Air" oleh 100 orang perwakilan pengusaha, instansi pemerintah, LSM, dan tokoh masyarakat yang sama sama berkomitmen untuk menjaga air dengan berbagai cara.
"Semoga acara ini tidak hanya ceremonial, tapi benar benar ada tindakan nyata kedepannya", papar Ully Sigar Rusady dari Garuda Nusantara yang menjadi promotor acara ini.
Film "Danum Baputi" direncanakan rilis pada Juni 2014, untuk memperingati Hari Lingkungan se-Dunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2014.
Saat ini, Film yang dibintangi Jovita Dwijayanti (Runner Up Miss Indonesia 2013), Yati Surachman, Dolly Martin, Billy Boedjanger, dan disutradarai oleh Gunawan Paggaru, sudah selesai syuting dan tinggal memasuki pasca produksi mengisi efek dan soundtrack film.
Senin, 23 Februari 2015
Film Danum Baputi di Mata Siti Nurbaya
Kekayaan alam kita khususnya hutan, sungai-sungai yang mengalir, lautan, merupakan titipan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada bangsa Indonesia dan juga merupakan titipan dunia karena hutan Indonesia adalah paru-paru dunia.
Oleh karena itu kita harus jaga sebaik-baiknya, kepercayaan ini adalah harga diri bangsa kita yang harus kita perlihatkan dengan menjaga alam ini sebaik-baiknya. Kepada alam kita sandarkan hidup kita, oleh sebab itu mari kita manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan kita tanpa sedikitpun memberikan beban kepadanya, karena tidak adil jika kita memberi beban kepada lingkungan karena dengan itu kita memberi beban dan kesulitan kepada generasi yang akan datang.
Komentar lengkap :
Deklarasi Penjaga Mata Air
Dalam rangka menyambut hari Air Dunia di bln Maret yang akan datang. Sa Villa PH mengadakan event yang disebut Indonesia Green Fest. Peserta adalah para pelajar yang direncakan di 26 Kab/Kota di Indonesia. Tanggal 24 Januari kemarin start di Bogor.
Dalam event ini bebrbagai lomba diadakan seperti Lomba Karya Tulis, Lomba buat film lingkungan, dan tidak ketinggalan artis film Danum Baputi "Penjaga Mata Air" dihadirkan.
Inilah komentar beberapa peserta yang sempat di mintai pandangannya.
Acara ini sangat penting karena dapat menggali prestasi di berbagai sekolah.
Dan Film yang putar juga memberikan pelajaran dan pesan kepada kita bagi yang merusak alam dan yang menjaganya bahwa air sangat penting untuk kehidupan kita.
Acara ini bagus dan perlu ditampilkan kembali. Kalau bisa setiap tahun.
Kami berharap banyak film-film yang bertema lingkungan. Tapi kalau bisa pengumuman Indonesia Green Fest jangan terlalu cepat agar kami punya waktu lebih banyak untuk mengikuti lombanya.
Saya suka acaranya apalagi kalau karya saya menang.
Filmnya oke bikin kita sadar dan memberi pelajaran sama kita betapa pentingnya alam itu harus kita jaga khususnya Mata Air.
Semoga saya menang dan bisa ke Bali.
Filmnya sangat bagus karena memotivator kita untuk melindungi dan menjaga lingkungan kita. Semoga banyak film seperti ini.
Acaranya juga bagus karena ada lomba sehingga kita juga semakin banyak mendalami lingkungan.
Acaranya bagus banget deh hanya mungkin perlu dipadatkan dan lebih diperbanyak bincang-bincang tentang lingkungan.
Filmnya oke dan kami berharap tahun depan acara ini diadakan lagi. Pokoknya terima kasih banget sama Indonesia Green Fest.
Dalam event ini bebrbagai lomba diadakan seperti Lomba Karya Tulis, Lomba buat film lingkungan, dan tidak ketinggalan artis film Danum Baputi "Penjaga Mata Air" dihadirkan.
Inilah komentar beberapa peserta yang sempat di mintai pandangannya.
Acara ini sangat penting karena dapat menggali prestasi di berbagai sekolah.
Dan Film yang putar juga memberikan pelajaran dan pesan kepada kita bagi yang merusak alam dan yang menjaganya bahwa air sangat penting untuk kehidupan kita.
Acara ini bagus dan perlu ditampilkan kembali. Kalau bisa setiap tahun.
Kami berharap banyak film-film yang bertema lingkungan. Tapi kalau bisa pengumuman Indonesia Green Fest jangan terlalu cepat agar kami punya waktu lebih banyak untuk mengikuti lombanya.
Saya suka acaranya apalagi kalau karya saya menang.
Filmnya oke bikin kita sadar dan memberi pelajaran sama kita betapa pentingnya alam itu harus kita jaga khususnya Mata Air.
Semoga saya menang dan bisa ke Bali.
Filmnya sangat bagus karena memotivator kita untuk melindungi dan menjaga lingkungan kita. Semoga banyak film seperti ini.
Acaranya juga bagus karena ada lomba sehingga kita juga semakin banyak mendalami lingkungan.
Acaranya bagus banget deh hanya mungkin perlu dipadatkan dan lebih diperbanyak bincang-bincang tentang lingkungan.
Filmnya oke dan kami berharap tahun depan acara ini diadakan lagi. Pokoknya terima kasih banget sama Indonesia Green Fest.
Langganan:
Postingan (Atom)